Total Tayangan Laman

Rabu, 21 Juli 2010

Pemanfaatan Limbah Padi sebagai Sumber Energi Alternatif


Limbah padi berupa jerami dan sekam mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku penghasil energi yakni etanol atau bahan bakar alternatif lainnya.
“Jerami dan sekam tersedia dalam jumlah yang cukup besar di Indonesia dan terkadang tidak dimanfaatkan dengan baik alias terbuang percuma padahal potensinya cukup besar dijadikan sebagai penghasil energi,” kata Ridwan Rachmat, Kepala Peneliti Pengolahan Hasil Pertanian, Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Pasca Panen, Kementerian Pertanian, Cimanggu, Bogor.
Ridwan mengatakan menurut hasil riset, lanjutan proses enzimasi (pembentukan enzim) jerami mampu menghasilkan etanol. Produksi etanol melalui perubahan enzim ini menghasilkan produk sampingan bernama lignin atau campuran polimer yang ditemukan secara alami pada kayu yang membentuk serat bersama.
Lignin yang dihasilkan dari limbah ini sekaligus dapat menjadi bahan bakar, seperti halnya batu bara untuk membangkitkan mesin pembuat etanol. “Pembuatan etanol berbahan baku jerami dapat memotong pasokan BBM secara signifikan. Limbah tersebut sekaligus berperan sebagai bahan bakar mesin namun masih sulit dipasarkan dalam skala luas,” ujar Ridwan.
Etanol dapat diproduksi antara lain dengan metode penguraian bahan organik melalui pemanasan (pirolisis), metode konversi secara termo-kimia bahan biomas padat menjadi bahan gas (gasifikasi), dan pencairan.
Metode pencairan secara termokimia dalam sejenis tabung pemanas (tube furnance) sampai suhu 280ยบ C dan tekanan 6,42 Mpa. Produk cair dipisahkan dari padatannya, lalu diekstraksi dengan larutan n-heksana.
Kemudian didestilasi untuk mendapatkan etanol. Dekomposisi jerami dalam air panas bertekanan dengan katalis natrium karbonat mampu menghasilkan produk berupa etanol, arang, dan gas-gas yang berupa senyawa hidrokarbon golongan alkana dan asam karboksilat dengan rantai karbon C-19 ke bawah. Produk terbanyak adalah senyawa n-oktadekana sebanyak 61,6% dengan rendeman maksimum 29,8%.
Ridwan mengatakan jerami yang diproses melalui ekstraksi dan proses gasifikasi “sistem tertutup” menghasilkan etanol ini telah dikembangkan di Amerika Serikat karena memiliki keunggulan yaitu proses ini tanpa emisi atau limbah pada air.
Di Amerika Serikat terdapat 61 pabrik etanol dengan produksi 2,3 miliar galon etanol per tahun. Negara bagian California merupakan pasar terbesar etanol. Bahan bakar bensin lebih banyak dicampur dengan etanol karena terkait dengan peraturan dengan peraturan polusi dan oksigenisasi udara.
“Di California saja setiap tahun dikonsumsi 760 juta gallon. Saat ini terdapat beberapa pabrik etanol besar di negara bagian California Selatan, yaitu cheese plant dan beverage plant,” katanya.

Minggu, 18 Juli 2010

TERBUKTI SLPTT TINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI

TIRTAJAYA,BPP NEWS.
Program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang dicanangkan Pemkab Karawang untuk meningkatkan produksi gabah ternyata berhasil. Untuk itu pemkab tahun depan berencana menambah jumlah kelompoktani yang mengikuti SLPTT ini.
Program uji coba yang dicanangkan pemkab untuk meningkatkan produksi beras daerah ternyata berhasil mengantar Karawang menjadi daerah yang swasembada beras. Apang petani di Desa Sumurlaban Kecamatan Tirtajaya setelah mengikuti program SLPTT produksi panennya meningkat, kalau sebelum mengikuti SLPTT produksi panennya 6 ton/hektar kini mencapai 7,3 ton/ha."Bahkan di Dusun Ciwelut panennya mencapai 8 ton," jelas Sekretaris Gapoktan Salman Efendi waktu di temui PELITA ON-LINE.

Sementara itu Petugas POPT Kecamatan Tirtajaya Encep Suryana mengatakan, “ tidak mudah melaksanakan proram SLPTT karena harus menggunakan benih-benih unggul yang bersertifikat, saat penanaman benih muda dengan sistem larikan serta pemupukan dan pengairan yang seimbang. Kebetulan pada MT Gadu ini Kecamatan Tirtajaya mendapatkan benih INFARI 1 dan Jumlah kelompoktani yang mendapatkan ada 20 Kelompok ”.
“ Kami Penyuluh pertanian bersama-sama keliling memberikan penyuluhan dari kelompok ke kelompok secara periodik, dalam satu musim ini kami harus mengadakan pertemuan sebayak 8 (delapan) kali pertemuan di masing-masing kelompok.” Ujar Iyun Rahayu.SP Koordinator PPL kecamatan Tirtajaya Tenaga Penyuluh Pertanian di Kecamatan Tirtajaya berjumlah 6 (enam) Yang masing-masing yaitu : Iyun Rahayu (WKPP Sabajaya, H. Saprudin (WKPP Tambak sumur), Encum Nurhidayat (WKPP Gempolkarya) Dias Sunandar (WKPP Bolang), Idi Junaedi (WKPP Srikamulyan) dan Arif Kurnia (WKPP Medan Karya) serta di tambah dengan Pentugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Encep Suryana, sedangkan jumlah Desa Binaan berjumlah 11 Desa.

Banyak kendala untuk menjalankan program SLPTT di antaranya, 40 persen petani masih menggunakan benih tak bersertifikat, 70 persen petani belum bisa tanam benih muda, 70 persen petani belum bisa mananam dengan larikan legowa dan belum terlaksananya pupuk berimbang.// E.N

Sabtu, 17 Juli 2010

SEPATAH KATA

Penyuluhan Pertanian merupakan upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai. Lebih jauh Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi permodalan dan sumberdaya lainnya untuk meningkatkan kualitas usaha dan kesejahteraannya.


Revitalisasi Penyuluhan Pertanian (RPP) yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian tanggal 3 Desember 2005 di Banyuasin, Sumatera Selatan, mendapat payung hukum yang kuat dengan terbitnya Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (UU SP3K) pada tanggal 15 November 2006. Dengan payung hukum ini diharapkan penyuluhan pertanian dapat berfungsi secara optimal dalam memberdayakan petani dan keluarganya serta pelaku usaha pertanian lainnya untuk mewujudkan peningkatan pendapatan serta kesejahteraannya.


Untuk terwujudnya penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien dan dalam rangka memperkuat implementasi UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K, Pemerintah Kabupaten Karawang memandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Daerah  yang di dalamnya memuat lembaga penyuluhan pertanian dengan nama Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (BP4K) sebagai ujung tombak pelaksana/penyelenggara penyuluhan pada tingkat kecamatan. Dengan demikian perkembangan pencapaian hasil dan sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di daerah, dapat diukur dan dibandingkan dengan tujuan yang direncanakan, serta dikaji permasalahan-permasalahan dan tindak pemecahan masalahnya.


Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan(BP4K) Tirtajaya didirikan pada tahun 2010, dalam rangka percepatan pencapaian swasembada beras yang menjadi titik berat agenda pembangunan pertanian nasional pada masa itu. Pada periode awal keberadaan kelembagaan, BP4K yang pada saat masih bernama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tirtajaya, merupakan instansi vertikal pemerintah pusat di bawah hirarki Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Karawang  yang termasuk dalam wilayah Kerja Kantor Wilayah Pertanian Propinsi Jawa Barat.
Keberadaan Balai Penyuluh Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan Tirtajaya secara khusus diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan pertanian daerah, utamanya dalam menjalankan fungsi-fungsi;


1. Memberikan masukan bagi perumusan arah, kebijakan dan strategi penyuluhan pertanian Kabupaten Karawang dalam upaya pemberdayaan petani berdasarkan kebutuhan dan kemampuan serta permasalahan masing-masing wilayah.


2. Mengupayakan keterpaduan sistem perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi penyuluhan pertanian secara partisipatif melalui penyusunan programa penyuluhan tahunan.


3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam/lingkungan dan sumber dana yang terdapat di beberapa instansi maupun masyarakat secara sinergi guna mendukung kegiatan penyuluhan pertanian.


Harapan kami semoga weblog ini dapat bermanfaat untuk kita semua, amin.


Kepala BP4K Tirtajaya
( Gilang Sugilar )

TERPOPULER

SITUS RESMI FK-THL KARAWANG

BLOG TAUTAN